Sesekali pandanglah keindahan “lukisan” ilahi dalam kanvas semesta. Subhanallah. Apalagi di daerah pegunungan tempat saya tinggal. Ke arah utara Anda bisa menatap Gunung Ciremai yang gagah menjulang namun tetap menyiratkan kesejukan. Ke selatan, tampak Waduk Darma tak kalah mempesona. Menatap ke sebelah timur, seakan-akan cahaya merah fajar menggradasi kerlap-kerlip lampu di kota kecil Kuningan. Sungguh pagi yang indah dan berenergi.
Maka tidaklah mengherankan jika waktu pagi diadopsi oleh para pebisnis sukses menjadi brand bisnis mereka. Anda tentu sudah familiar dengan Mall Matahari, Supermarket Surya, Swalayan Terbit, Toserba Fajar dan sebagainya. Kalau kita cermati nama-nama mereka diambil dari “hikmah pagi”. Mengapa demikian? Karena waktu pagi itu penuh dengan keberkahan. Dengan mengadopsi nama berharap berkah pagi senantiasa meliputi kesuksesan mereka.
Sudahkah Anda mengambil bagian dari keberkahan pagi ini?
Dalam sebuah studi psikologi ternyata otak manusia itu bekerja layaknya kuota internet. Seperti yang kita ketahui jika kuota internet kita gunakan terus-menerus, maka lama-lama semakin berkurang kecepatannya. Begitu otak kita. Di pagi hari kuota otak (kekuatan otak untuk berpikir, melakukan aktivitas produktif) berada pada puncak tertinggi, terkuat dan terdahsyat. Dan seiring berjalannya waktu, semakin siang kuota otak semakin berkurang energinya.
Maka memanfaatkan waktu pagi bagi orang-orang sukses sudah merupakan habit (kebiasaan). Dan di dalam Islam sendiri jelas sekali anjuran untuk memanfaatkan waktu. Terutama pagi hari. Sehingga Rasulullah, para sahabat, para wali, para ulamaul amilin, mereka semua mempunyai ritual bangun pagi. Dan mengawali aktivitas pagi dengan sesuatu yang produktif baik secara spritual, personal, maupun finansial.
Anjuran shalat tahajjud adalah bukti tak terbantahkan. Jangan tidur setelah subuh merupakan fakta betapa Islam mengajarkan produktivitas hidup kepada umatnya. Sayangnya belum semua umat Islam tergugah dengan ajaran yang begitu mulia ini. Alih-alih bisa produktif di pagi hari dengan berbagai karya bermanfaat, justru yang terjadi adalah konflik personal yang selalu berulang.
Para pemenang (orang-orang sukses) biasanya mampu mengatasi konflik pagi ini dengan ciamik. Sebaliknya para pecundang (orang-orang yang belum sukses) sering terlunta-lunta dalam derita berkepanjangan. Dan terus-menerus dilakukan. Misal: agenda harus berangkat kerja pukul 06.00 ternyata baru bisa go on ngaret setengah jam. Padahal bangun tidur pagi-pagi sudah berhasil dilakukan. Dan kalau ini dibiarkan begitu saja, maka produktivitas kerja akan terhambat.
Oleh karena itu izinkan saya membagikan tips cara mengatasi konflik pagi seperti itu. Dan ini berlaku tidak hanya bagi pegawai. Siapa pun Anda baik pelajar, mahasiswa, maupun pebisnis bisa menerapkan tips sederhana berikut ini:
• Tidur lebih awal dan bangun lebih awal
Tidur tidak berselang lama bakda shalat isya akan memudahkan Anda untuk bangun lebih awal. Dan kebiasaan seperti ini akan menyehatkan badan. Bahkan berdasarkan informasi yang diperoleh, tidur di permulaan malam itu merupakan kebiasaan yang sering dilakukan oleh Baginda Rasulullah Saw. Itu makanya, beliau sangat kuat dalam melakukan shalat tahajjud.
Pepatah Arab menyatakan, “Nam mubakkiran wanhadh mubakkiran tas’ad lakal hayah”. Artinya tidurlah segera dan bangunlah segera maka hidupmu akan bahagia. Memulai kebiasaan tidur di awal malam tidaklah mudah. Apalagi bagi Anda yang sudah terbiasa dengan begadang. Namun tips yang satu ini perlu dicoba, siapa tahu hidup Anda lebih produktif lagi.
• Penuhi riyadhah malam sebelum tidur, apapun kondisinya!
Sebelum Anda tidur hendaknya memenuhi adab-adab tidur. Bagi kita yang beragama Islam tentu sudah tidak asing lagi dengan berdo’a sebelum tidur, “bismika allahumma ahya wabismika amut”. Selain itu, biasakan juga dengan zikir-zikir yang diajarkan para ulama seperti membaca Al-Ikhlas, Alfalaq, Annas, ayat kursi kemudian ditiupkan ke seluruh tubuh. Ditambah dengan membaca surat Al-Mulk.
Selain ritual riyadhah tersebut, Anda juga bisa berikhtiar dengan cara minum air putih yang cukup sebelum tidur. Berikutnya pasang alarm agar bisa bangun pagi sesuai target yang diinginkan. Selamat mencoba.
• Patuhi rundown aktivitas segera setelah bangun tidur
Adakalanya kita bisa bangun sesuai target waktu yang diinginkan. Namun ketika memulai aktivitas seringkali terkena distraksi, kehilangan fokus, mau apak dulu yang harus dilakukan. Nah, untuk mengatasinya pastikan aktivitas setelah bangun sudah disetting sedemikian rupa. Misalnya do’a bangun tidur, minum air putih, buang air kecil, wudhu, langsung shalat syukrul wudhu, tahajjud, tilawah, dzikir, munajat, do’a dan aktivitas mulailah aktivitas pekerjaan penting seperti menulis dan sebagainya
• Jangan buat acara dadakan di pagi hari
Salah satu faktor penghambat produktivitas adalah membuat acara dadakan di pagi hari. Misalnya Anda sudah menyetting bahwa berangkat kerja jam 06.00 setelah sebelumnya diawali shalat shubuh, tilawah, zikir pagi, olahraga dan sarapan. Namun tiba-tiba Anda tergoda untuk membuka notifikasi HP baik WA, email, telegram dsb. Dan pada akhirnya aktivitas yang lain tak terjamah, melainkan timbul konflik batin di pagi hari. Walhasil berangkat menjadi kesiangan.
• Tepati waktu start berangkat kerja
Maka apapun yang terjadi hendaknya Anda berlaku jujur pada diri sendiri. Tepati waktu yang sudah Anda jadwalkan. Kalau jam 6 pagi harus berangkat, maka berangkat saja meskipun belum bisa sarapan secara ideal. Carilah sarapan pengganti meskipun hanya dengan seteguk air.
Demikian tips sederhana agar terhindar dari konflik pagi. Dengan demikian diharapkan kita bisa menjadi pemenang di pagi hari. Dan pada akhirnya menjadi pemenang sepanjang hari hingga seterusnya.
EmoticonEmoticon