Hujan Munajatku

Sunyi namun tak sepi
Sepi namun tak sejuk 
Sejuk namun tak dingin
Dingin namun tak beku

Ada sunyi
Ada sepi
Ada sejuk
Ada dingin
Ada beku
Namun tak ku hirau

Bagiku kesunyian bagai nyanyian
Tak ku rasa kesepian
Dalam sejuk aku membujuk 
Dalam dingin aku mengingin
Dalam keheningan kupecah kebekuan

Biar jari-jari ini menari 
Biar kaki ini bersembunyi dibalik bunyi tak tik tuk
Kuuraikan resah hati hanya pada-Nya
Karena kamu tak mungkin sanggup menerimanya

Hijau pohon seolah beku
Biru bukit mengajariku
Dibalik gemerlap warna ada fatamorgana
Di setiap langkah mesti ada makna.

Di kesunyian kutunggu hujan karunia
Bersenyawa keberkahan nan membahana
Meliuk-liuk ke seantero marcapada
Menyemburkan kesegaran
Memecah kebekuan
Menghunjam ke palung bumi
Menerbitkan beragam asa

Ada rasa yang tak mudah kuterka
Mengalir seirama aliran denyut nadi
Menembus benteng terdalam jiwaku
Dan menggugah hati yang beku

Rasa yang hanya sedikit orang merasa
Mungkin aku pun tak mampu 
Menjadi bagian dari mereka

Sedikit yang bersyukur
Sedikit yang berpikir
Sedikit yang mengambil pelajaran
Sedikit yang berakal
Sedikit yang berkualitas
Sedikit yang hebat
Sedikit yang bermanfaat
Dan...

Ya, hanya sedikit.

Ya Robb jadikan aku bagian dari mereka
Mereka yang sedikit namun mulya
Dalam pandangan kemulyaan-Mu

Izinkan hamba menimba samudra hikmah dari-Mu
Dalam sunyi tak mampu ku sembunyi
Dalam sepi tak akan kuratapi
Dalam keluasan ilmu-Mu kutancapkan asa
Bersama para kekasihmu di kenikmatan syurga

Hujan memaksaku bertahan 
Gemerciknya mengukuhkan daya
Ada medan juang yang mesti kuarungi
Hamparan cobaan silih berganti menanti
Aku tak mungkin mampu tanpa kuasa-Mu
Hamba tak sanggup bangkit tanpa Kemurahan-mu
Allohumma shoyyiban nafi'a
Ya Rahman...irhamna
Ya Rahman... irhamna
Ya Rahman ...irhamna
Ya Arhamar Rahimin

(Hantara, 15/01/2019-13:34)
Previous
Next Post »